اِسْم غَيْرُ
مُنَوَّنISIM GHAIRU MUNAWWAN
(Isim yang Tidak
Menerima Tanwin)
Isim-isim ini dinamakan ISIM GHAIRU MUNAWWAN yang terdiri dari:
1) Semua Isim 'Alam (Nama) yang diakhiri dengan Ta Marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar). Misalnya: فَاطِمَةُ (=Fatimah), آمِنَةُ (=Aminah), مَكَّةُ (=Makkah), مُعَاوِيَةُ (=Muawiyah), حَمْزَةُ (=Hamzah), dan sebagainya.
2) Semua
Isim 'Alam Muannats
(meskipun tidak diakhiri dengan Ta Marbuthah). Misalnya: خَدِيْجَةُ (=Khadijah), سَوْدَةُ (=Saudah), زَيْنَبُ (=Zainab), بَغْدَادُ
(=Bagdad), دِمَشْقُ (=Damaskus), dan sebagainya.
3) Isim 'Alam yang merupakan kata serapan
atau berasal dari bahasa 'ajam (bukan Arab). Misalnya: إِبْرَاهِيْمُ (=Ibrahim), دَاوُدُ
(=Dawud), يُوْسُفُ (=Yusuf), فِرْعَوْنُ (=Fir'aun), قَارُوْنُ (=Qarun), dan sebagainya. 4) Isim 'Alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi'il. Misalnya: يَزِيْدُ (=Yazid), أَحْمَدُ (=Ahmad), يَثْرِبُ (=Yatsrib), dan sebagainya.
5) Isim 'Alam yang
menggunakan wazan فُعَل . Misalnya: عُمَرُ (=Umar), زُحَلُ (=Zuhal), جُحَا (=Juha), dan sebagainya.
6) Semua Isim, baik
Isim 'Alam maupun bukan, yang diakhiri dengan huruf Alif-Nun. Misalnya:
عُثْمَانُ (=Utsman), سُلَيْمَانُ (=Sulaiman), رَمَضَانُ (=Ramadhan), جَوْعَانُ (=lapar), غَضْبَانُ (=marah), dan sebagainya.
7) Semua Isim yang
menggunakan wazan (pola/bentuk) أَفْعَل . Misalnya: أَفْضَلُ (=lebih utama), أَكْبَرُ (=lebih besar), أَسْوَدُ (=hitam), dan sebagainya.
8) Isim Jamak yang mempunyai
wazan yang di tengahnya terdapat Mad Alif. Misalnya: رَسَائِلُ (=surat-surat), أَنَاشِيْدُ (=nasyid-nasyid), شَوَارِعُ (=jalan-jalan), قَبَائِلُ (=suku-suku), dan sebagainya. 9) Isim 'ADAD (عَدَد) atau Bilangan dari satu sampai sepuluh yang menggunakan wazan فَعَال atau مَفْعَل . Misalnya: ثُلاَثُ (=tiga), رُبَاعُ (=empat), خُمَاسُ (=lima), مَعْشَرُ (=kelompok), dan sebagainya.
10) Isim
أُخَرُ (=yang lain) yang merupakan bentuk
Jamak dari أُخْرَى .
11) Isim yang huruf
akhirnya berupa Alif Mamdudah ( أَلِف مَمْدُوْدَة ) atau Alif Lurus ( اء ). Misalnya: زَهْرَاءُ (=yang berkilau), عُلَمَاءُ (=orang-orang berilmu), أَصْدِقَاءُ (=teman-teman), dan sebagainya.
Seperti dinyatakan di awal tadi,
Isim-isim di atas huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin dan
kasrah. Oleh karena
itu, dalam kaitannya dengan I'rab, Isim Ghairu Munawwan mempunyai alamat atau
tanda-tanda I'rab sebagai berikut:
a. I'rab Rafa' dan
I'rab Nashab tetap menggunakan Alamat Ashliyyah yakni baris Dhammah untuk I'rab
Rafa' dan baris Fathah untuk I'rab Nashab.
b. I'rab Jarr tidak menggunakan baris
Kasrah melainkan baris Fathah.
جَاءَ سُلَيْمَانُ |
= datang Sulaiman
|
رَأَيْتُ سُلَيْمَانَ |
= aku melihat Sulaiman
|
سَلَّمْتُ عَلَى سُلَيْمَانَ |
= aku memberi salam kepada Sulaiman
|
Sebagai perkecualian, bila Isim-isim tersebut
menggunakan awalan Alif-Lam Ma'rifah, maka ia menerima baris kasrah bila terkena
I'rab Jarr. Perhatikan:
سَلَّمْتُ عَلَى
قَبَائِلَ
|
= aku memberi salam kepada suku-suku
|
سَلَّمْتُ عَلَى
الْقَبَائِلِ
|
= aku memberi salam kepada suku-suku itu |
سَلَّمْتُ عَلَى عُلَمَاءَ | = aku memberi salam kepada para ulama |
سَلَّمْتُ عَلَى
الْعُلَمَاءِ
|
= aku memberi salam kepada para ulama itu |
12) Isim-isim yang huruf akhirnya Alif Maqshurah ( أَلِف مَقْصُوْرَة ) atau Alif Bengkok ( ى tanpa titik dua). Misalnya: مُوْسَى (=Musa), عِيْسَى (=Isa), هُدَى (=petunjuk), طُوَى (=Thuwa: nama bukit), dan sebagainya.
Isim-isim ini huruf akhirnya tidak pernah berubah, dalam keadaan I'rab apapun.
جَاءَ
مُوْسَى
|
= datang Musa |
رَأَيْتُ مُوْسَى | = aku melihat Musa |
سَلَّمْتُ عَلَى مُوْسَى |
= aku memberi salam kepada Musa
|
sumber: pustaka islam
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentarlah yang santun dan bijak