Coba perhatikan goresan yang dibuat anak. Gambar tersebut ternyata membawa pesan penting karena goresan yang dibuat oleh anak-anak sebenarnya mengandung arti gambar yang perlu dipahami.
Parents tentu memahami bahwa menggambar sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan seni dan kreativitas anak.
Sekarang, coba perhatikan apa yang mereka gambar? Wajah-wajah gembira, bunga, robot atau coretan abstrak? Mungkin selama ini kita tidak pernah menganggap bahwa goresan yang dibuat oleh anak sebenarnya memiliki banyak arti. Tak sekadar bentuk imajinasi.
Dengan terus membaca artikel ini, Parents bisa mengungkapkan arti gambar anak. Pasalnya, terkadang ada masanya anak ingin mengomunikasikan sesuatu, namun sulit untuk diungkapkan.
Langkah pertama yang perlu kita lakukan tentu saja belajar untuk memahami lebih dulu, dimulai dengan mengetahui tahapan menggambar pada anak-anak.
Tahukah Anda bahwa ada tiga tahapan berbeda dalam menggambar bagi seorang anak?
Saat pertama kali anak belajar menggambar, tentu mereka hanya akan membuat coretan yang tidak beraturan. Gambar ini mungkin memang tidak mewakili apa pun untuk seorang anak.
Tapi seiring berjalannya waktu, bertambahnya usia dan perkembangan kognitifnya kondisi ini bisa berubah.
1. Usia 2-4 tahun, gambar cakar ayam (acak-acakan)
Pada tahapan ini, gambar anak sebenarnya tidak ada “realisme” – atau sesuatu pesan yang mungkin ingin diwakili anak. Pada tahapan ini, mereka sebenarnya hanya menandai halaman-halaman kertas.
Tidak disadari oleh orang luar, gambarnya lebih dari sekadar mata; anak-anak membuat dan menanamkan apa yang disebut “realisme kebetulan” ke dalam gambar mereka.
Itu hanya berarti bahwa gambar-gambar itu tidak dimaksudkan untuk memiliki arti pada awalnya; mereka hanya membuat koneksi atau melihat kemiripan setelah atau saat menggambar.
2. Pra-Skema (4-7 tahun)
Tahapan ini adalah saatnya seorang anak mulai mengaitkan elemen-elemen tertentu dari gambar mereka dengan sesuatu di dunia nyata yang ingin mereka wakili.
Mereka berusaha menciptakan sesuatu yang benar-benar mereka lihat dengan sudut pandang mereka. Misalnya, pemandangan sehari-hari yang sederhana seperti wajah, mobil, figur kegemarannya, tongkat, rumah, matahari, atau gambar pepohonan.
Namun, pada titik ini, tidak ada rincian yang realistis. Detail banyak fitur biasanya kurang, misalnya jari, mata dan bibir realistis.
“Hubungan antara elemen yang berbeda sangat penting ketika menggambar,” hal ini menurut penelitian yang dilakukan oleh Luquet tentang pengembangan gambar anak-anak.
Anak-anak pada tahap perkembangan ini memiliki masalah dalam mengatur, dan mengorientasikan elemen-elemen gambar.
Jadi jika Anda melihat anak menggambar wajah tetapi mereka masih salah menempatkan mulut di atas mata, jangan khawatir. Pada tahap ini, “realisme intelektual” baru muncul.
3. Skema (7+ tahun)
Pada tahap ini, anak sudah banyak memberikan fitur rinci dari objek yang digambarnya. Tahapan ini, sering ada kedalaman dan kesadaran spasial, yang dikenal sebagai “realisme visual”, yaitu menggambar secara realistis, mereka pun menunjukkan gambar dari sudut pandang atau perspektif tertentu.
Pada tahapan ini, anak-anak juga sudah mampu menceritakan kisah yang jelas melalui gambar-gambar yang mereka buat.
Anak-anak yang menggambar laut dapat menggabungkan unsur-unsur seperti ikan, kerang, pasir dan gambar yang relevan lainnya untuk mencocokkan ‘gagasan’ mereka tentang apa yang harus dilibatkan oleh laut. Mereka juga dengan cerdik mengganti unsur-unsur seperti bentuk “V” untuk burung.
Memahami gambar anak Anda di setiap tahap perkembangannya dapat menjadi alat yang hebat bagi Anda. Perlahan tapi pasti, seiring bertambahnya usia, Anda akan dapat lebih baik menafsirkan apa arti gambar mereka.
Berikut beberapa gambar umum dan arti gambar yang bisa diketahui:
1. Sering membuat sosok atau membuat gambar orang
Ya, membuat gambar orang tentu tidak akan basi. Bukankah orang dewasa saja sering kali menggambar objek ini? Tahukah Anda bahwa mengambar seseorang ternyata bisa mewakili hal tertentu?
Saat anak sering menggambar anggota keluarga, dan dalam gambarnya anak juga ada di samping anggota keluarga yang lain, bisa memperlihatkan perasaannya bahwa anak Anda merasa dekat dengan anggota keluarga.
Jika gambar anak juga memperlihatkan eskpresi wajah berbeda-beda pada gambar anggota keluarga, sebenarnya gambar ini bisa menunjukkan bagaimana anak melihat sosok anggota keluarga.
2. Gambar dengan detail ekstrim
Lebih banyak detail yang dimasukkan ke dalam gambar orang-orang di sekitar yang dibuat, bisa berarti bahwa ia melihat individualitas yang lebih jelas.
Misalnya, menggambar saudara laki-laki dengan kacamata atau saudara perempuannya yang mengenakan pakaian menceritakan cara dia memandang mereka dan bagaimana dia membedakannya setiap hari.
Posisi anggota keluarga dalam gambar bisa mewakili rasa kedekatan. Anggota keluarga yang senang akan dikelompokkan bersama.
3. Jika mereka senang gambar menggali atau mengisi lubang
Tahukah Parents bahwa gambar ini ternyata bisa dikaitkan dengan pengalaman yang membuatnya sedih? Misalnya, terkait dengan pengalamannya kehilangan orang yang dicintai.
Coba perhatikan, apakah anak Parents tertarik sendirian? Kondisi ini sebenarnya bisa menunjukkan bahwa mereka merasa sangat kesepian. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika Parents mencari tahu apa yang membuatnya bersedih untuk membantunya mengatasi kesedihan.
4. Arti gambar: Monster
Monster dikenal sebagai ‘makhluk yang kuat’ ujar seorang psikolog, Dr. Christopher Hastings.
Saat seorang anak menggambar monster sebagai fokus gambar, itu bisa berarti bahwa mereka rindu untuk dilihat sebagai anak kuat – yang menunjukkan masalah kecemasan yang signifikan.
Jika seorang anak diinstruksikan untuk menggambar manusia tetapi menggambar monster, pandangan-diri negatif dapat dipertanyakan. Namun, jika gambar monster hanya untuk bersenang-senang, maka mereka hanya ingin dilihat sebagai anak yang kuat.
5. Arti gambar: Matahari
Gambar-gambar cerah ini (secara harfiah) ternyata bisa menggambarkan bahwa anak memiliki pandangan yang puas dan positif terhadap berbagai hal. Dan ini bisa lebih jelas diketahui jika gambar tersebut dibuat dengan detail.
Tapi jangan berpuas hati lebih dulu. Saat anak membuat gambar matahari dengan warna yang cerah, bukan berarti tidak ada masalah.
Perlu diketahui, saat anak membuat gambar matahari parsial di sudut atas gambar dapat menunjukkan tanda-tanda kecemasan terkait figur otoritas.
Namun, jika gambar matahari nyaris tidak mengintip melalui langit yang mendung, itu bisa menunjukkan tanda-tanda depresi, dan bahkan mungkin perasaan putus asa dalam situasi mereka.
6. Terlalu sering menggunakan satu warna
Parents sudah memahami bahwa warna bisa menggambarkan suasana hati seseorang. Tapi apakah ini berlaku juga untuk gambar yang dibuat anak-anak?
Penggunaan warna tertentu, bagaimanapun mungkin saja tidak selama akan terkait dengan arti sebenarnya dari warna. Misalnya, saat kita menganggap bahwa warna merah adalah simbol dari rasa kemarahan. Ini sebenarnya bisa saja hanya preferensi pribadi mereka.
Namun, saat anak sering membuat gambar monokromatik, terutama jika dalam nuansa abu-abu, ini bisa menunjukkan kebutaan warna, masalah neurologis atau masalah psikologis lainnya.
7. Arti gambar: Rumah
Bagaimana jika anak sering membuah gambar rumah? Apa arti gambar yang satu ini?
Jumlah yang berlebihan atau tidak adanya jendela dapat memberikan wawasan pada keterbukaan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain; tetapi “bisa juga anak yang berharap orang lain bisa ‘melihat’ apa yang sedang terjadi di rumah”.
Detail yang lebih normal yang ada di rumah biasa, seperti pintu dan jendela dan jalan setapak mewakili pandangan yang lebih positif tentang rumah tangga atau kondisi keluarga.
Ini hanyalah beberapa tanda umum yang bisa Anda lupakan dalam arti gambar anak-anak.
Arti gambar anak sebenarnya tidak semua mengkhawatirkan. Setidaknya untuk anak-anak yang senang menggambar pelangi, ada kabar baik untuk Parents! Pelangi bisa mewakili semua pesan positif dan pandangan positif dalam hidup!
Dengan itu, jangan pernah berasumsi apa yang anak Anda rasakan berdasarkan gambar mereka. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah jangan lupakan pentingnya komunikasi dua arah. Selalu tanyakan kepada mereka bagaimana perasaannya?
Penting untuk dipahami bahwa mengetahui arti gambar ini hanyalah pengamatan umum tentang karya seni anak-anak. Jika merasa khawatir tentang perilaku atau kesehatan anak, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti dokter atau psikolog.
Sumber : https://id.theasianparent.com